Bintang di langit malam yang cerah, kamu tentu pernah melihatnya. Tapi tahukah kamu bahwa bintang-bintang itu memiliki susunan yang khusus? Dan susunan itu telah dikenal sejak dulu kala. Sagitarius, Leo, Scorpio, atau apa nama bintang kamu? Pernahkah kamu saksikan sendiri gugusan bintang-bintang itu di malam hari? Siapakah yang memberi nama bintang-bintang itu? Kenapa rangkaian bintang-bintang itu diberi nama?
Rasi bintang atau untaian beberapa bintang di langit telah dikenal sejak 4000 tahun sebelum masehi. Saat itu rasi bintang di kaitkan dengan mitologi dewa-dewa dalam kaitannya dengan kepercayaan. Hingga kini Rasi Bintang yang resmi ditetapkan oleh Persatuan Astonomi Internasional berjumlah 88 buah.
Nama rasi bintang sendiri adalah hasil kesepakatan yang diambil dari nama yang telah ada sebelumnya, misalnya yang diambil dari karya Ptolomeus berjudul ALMAGEST. Nama-nama rasi bintang kebanyakan berdasarkan mitologi Yunani dan Romawi. Sebenarnya tiap daerah tentu punya nama nya sendiri-sendiri, sebagai contoh di Indonesia, bintang terang dalam rangkaian ORION, dikenal sebagai bintang WALUKU.
Rasi bintang juga bergantung di belahan bumi mana kita melihatnya, apa yang kamu lihat pada malam hari di bumi Indonesia ini, akan berbeda dengan apa yang sahabat kamu liat di belahan bumi Eropa sana.
Dari banyak rasi bintang yang ada, terdapat 12 rasi yang dikenal dengan nama ZODIAK. Zodiak ini dikenal oleh bangsa Babilonia sejak abad 2000 SM. Dari zodiak inilah selanjutnya kita mengenal pembagian nama bintang berdasarkan kelahirannya. Dua belas rasi tersebut, adalah Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces. Dan hal ini juga dikaitkan dengan kepercayaan bahwa bintang-bintang itu memberi pengaruh kepada kehidupan manusianya.
Tapi kamu tidak harus percaya, karena Zodiak ini sebenernya hanyalah penamaan 12 rasi dari banyak rasi yang tersebar di angkasa, yang kebetulan dilewati matahari setiap tahunnya.
Karena sejak dulu orang menyadari bahwa kemunculan bintang di langit malam selalu pada saat waktu dan kondisi yang sama, maka mereka menggunakan rasi bintang sebagai alat penunjuk arah dan waktu. Seperti bintang WALUKU yang kita bicarakan tadi, adalah sebagai penanda mulainya masa tanam bagi para petani. Juga bintang Salib (layang-layang) sebagai penunjuk arah selatan, dan bintang Beruang Besar (atau Gayung besar) sebagai penunjuk arah Utara. Para pelaut hingga kini juga masih menggunakan bintang sebagai pemandu arah dan juga untuk menentukan posisi kapalnya, alat yang digunakan pelaut dalam mengamati bintang tersebut adalah sextant.
Ayo, kita kembali bersiap-siap menikmati langit malam yang cerah, amati beberapa rasi bintang yang menunjukkan arah, dan juga mungkin bintang kelahiran kamu.***
0 komentar:
Posting Komentar